Hari Kesatu (22 November 2009)


HARI KESATU (22 November 2009)            
Membuka mata dengan perasaan aneh. Lihat ke atas, ada eternit yang coklat-coklat didera air hujan (ada pola dinosaurusnya). Miring ke kanan, langsung melihat tempelan Bila Aku Jatuh Cintanya Sayyid Qutb. Miring ke kiri, langsung melihat tumpukan kertas-kertas, tupperware, time schedule yang kedaluarsa sejak awal november.            
Mencoba merenungkan apa yang dilakukan semalam. Smsan, ngerjain tugas bareng temen di kamar bawah dengan disambi tidur sepuluh menit (“aku suka gayamu, bisa tidur lelap barang sepuluh menit, bakat tuh jadi sopir truk tuh...“ kata teman), main tumblebugs seraya teriak-teriak karena mampus melulu, lalu tidur tanpa selimut.            
Lalu teriak-teriak geram sendiri dalam hati seraya berasa mau nangis. Tahu-tahu pagi-pagi disms teman yang lagi dapat musibah. Geram karena merasa tidak bisa bantu apa-apa kecuali doa. Tidak tahu harus berbuat apa. Disambi ngutakatik bahan-bahan kuliah sejak semester jadul, tengok-tengok ke sekeliling kamar siapa tahu ada yang bisa dimakan. Ada! Roti tawar yang belinya karena tidak tahu harus beli apa ketika warung makan sekitar tutup padahal dari semalam belum makan.            
Ngerjain bahan mading seraya lebay-lebay mikir. Haduh, kok bahannya ilang semua, dicariin di tumpukan kertas kok gak ada, yang ada pun udah kena air gak jelas apa tulisannya, di flash disk juga udah gak ada dan satu-satunya harapan yang tersisa adalah di file raychan yang masih nginap di lappy temen dan beliaunya sedang pulang kampong, hwakssss….             Sms belum dibales.            
Ya udah nonton azumanga daioh 3 saja. Film kartun paling lebay yang pernah kutonton seraya rada-rada mencoba mencerdaskan diri dengan baca teks bahasa inggris. Ketawa ketiwi sendirian di kamar lalu pas mo nonton yang keempat, mendadak Wmp-nya error. Hwahhhh…..            
Lalu akhirnya merasa lapar. Keluar cari makan sembari badan lemas tidak karuan. Selepas makan, berniat mau tidur siang, tetapi apa daya harus esegera hengkang dari kost. Ngeprint di kost orang. Lalu segera saja menunaikan tugas-tugasnya. Pulang-pulang ke kost sekitar Maghrib. Di jalan ketemu anjing segede kambing, ietem, herder, hiperaktif, lari-lari dari kejauhan membuatku panic seraya berpikir, hwah….aku kan belum disuntik anti rabies. Jangan lewat dong….            
Akhirnya makan lagi, nasi goreng yang langsung bikin aku enek. Badan sakit semua, pegal, dingin merana-rana, lelah dan tertidur.            
Pekerjaan melupakan itu ternyata menyakitkan dan melelahkan. Padahal aku belum mulai lho…

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer