Kita, Ngapain Aja?

Hari ini keluar dari kost. Melihat matahari bersinar cantik bersama dengan taburan debu-debu jalanan. Ke belakang kampus, ngeprint, fotokopiteh, dan du di du di dam, ngeliat suasana kampus pusat yang begitu dinamis bergerak. Aihh, wajah-wajah mahasiswa baru dan mendadak saya jadi kangen dengan masa-masa awal kuliah dan mulai gak pede dengan status saya yang sekarang.

Yoshhh. Hingga teman saya mengatakan, "aih, di kosan jam segini kadang kita masih tidur (tidur? aku enggak kok), tapi di sini (sambil ngeliatin mbak-mbak yang jaga fotokopiteh) mereka sudah bekerja."

Iya. Kadang-kadang saya merasa berada di dunia lain. Atau berada di dunia yang begitu cepat peralihannya seperti dijungkirbalikkan begitu saja. Di satu sisi pernah saya diami sebuah dunia sunyi yang berukuran kurang dari 3x 3 meter dengan boneka-boneka sementara saya sang ratunya, tetapi di sisi lain pernah saya dapati dunia yang begitu berdebu dengan taburan suara-suara aneka macam dan gerakan-gerakan yang membuat saya ikut jungkir balik.

Sebenarnya, selama ini saya dimana? Di bumi tentu saja. Ngapain aja? Makan, minum, bernapas, buang hajat, menghujat, tersenyum dan meninggalkan jejak di sana sini. Terus, ngapain lagi? Ya bergerak. Ya tidur. Ya ngoblor. Ya patah hati. Ya nangis. Lalu, cuma itu doang? Enggak mungkin. Atau mungkin juga memang itu doang?

Entahlah. Iseng-iseng, saya blogwalking. Niat awalnya cuma nyari obat kangen buat nyang lagi di sono seberang pulau dengan nyari bahasan tentang sudut-sudut sebuah kota yang saya rindukan. Eh kok malah bablas baca blog-nya si embak-embak itu. Bukan embak ding, tapi adek karena umurnya lima tahun lebih muda daripade saya.

Awalnya sih iseng aja pas ngeliat kok kategori blog-nya macam tempat di luar negeri semua. Paris, Groningen, Luxembourg, Japan, Spain, Singapore, otetotetooo, kenapa si adek ini bisa jalan-jalan manis gitu? Yang mengejutkan lagi, si adek yang lima tahun lebih muda dari saya itu, sudah lulus S1. Kyaaaaaaaa......saya kayak ditusuk ribuan jarum akupuntur.

Yosshh. Selalu ada banyak faktor yang melatarbelakangi kesuksesan seseorang. Tetapi ada 2 hal yang pasti yang saya temukan di sana, yaitu kerja keras dan doa. Si adek rajin belajar, mau berusaha keras, rajin ibadah dan mukanya cerah--->abaikan tentang ini.

Jadi, selama ini saya ngapain aja? Hadeuh. Saya males pisan buat ngejawabnya. Lha gimana lagi coba? Saya belum punya sesuatu yang layak. Belum lulus, belum kerja dan segenap kedodolan lainnya. Yeaahh. Putus asakah saya? Kadangkala begitu, kadangkala begitu sulit untuk bangkit lagi sendirian, begitu sulit untuk memulai sesuatu yang sudah lama diacuhkan, dan kadangkala begitu sebal ketika mendapati kenyataan bahwa lebih banyak muncul komentar negatif daripada positif dari lingkungan sekitar.

Aihh. Saya pun sudah malas untuk menjelaskan bla bla bla bla kenapa tugas akhir saya belum kelar juga. Juga udah males curhat sana sini. Saya cuma mau curhat dengan yang senasib dengan saya, yang jelas tahu gimana rasanya belum lulus-lulus itu. Juga enggak mau curhat sama orang-orang yang baru berani gembor-gembor kompor setelah mereka udah lulus. Ya iyalah. Rasanya pasti ringan banget buat ngomong ini itu ke yang belum lulus.

Makanya, saya syuka sekali ketika dapat empati dari seorang kawan seperti ini, "lulus atau belum lulus itu masalah pribadi masing-masing, pasti ada penyebab yang tidak selalu bisa dimengerti orang lain." Yeahh. Saya bukannya senang dibelain, dibenerin atau dapet alibi baru lagi, tetapi kalau udah jengkel dengan komentar sana sini, saya go back mikir ke diri saya pribadi, ini kan hidup pribadi saya, orang-orang terdekat juga belum tentu mengerti kondisi yang sebenarnya, okelah, tetep tersenyum saja. Triiiiingggg. *pamer senyum.

Okelah. Memang ada banyak hal salah yang saya lakukan dan semoga saya selalu diberikan kesempatan untuk memperbaikinya. Tentu saja saya ingin memperbaikinya. Perkara lingkungan sekitar mendukung atau nggak, atau justru mencela dan melemahkan, ya berusaha sekuat tenaga juga untuk bangkit meskipun merasa tertekan banget.

Yosshh. Makanya, harus semangat ya neng. Insya Allah masih ada kesempatan untuk memperbaiki ini semua dan belum terlambat. Seperti quote, Mari kita lakukan apa yang bisa kita lakukan dan biarkan Tuhan melakukan apa-apa yang tidak bisa kita lakukan.

Jadi, kalau ditanya, kita ngapain aja?
Ya ngapain juga nanya-nanya.

*Ehh.
Maap. Ini aseli curcol.

Komentar

Postingan Populer