Terlalu Manusiawi Hingga Keterlaluan

Beginilah manusia. Begitulah manusia.
Es krim tutti pruti, es krim coklat kacang, soba mie, kusuka kripik lada hitam plus apel fuji dalam tiga jam, dengan kecepatan makan setara badai tsunami.

hmm...
 bau hujan, bau tanah basah, bau rumput basah, bau apel, derai air yang menari-nari mengguyur hatimu, jiwamu, tawamu...

persahabatan, kepompong kupu-kupu ulat sutra bawang bombay kacang merah....

apa karena aku tidak peduli pada banyak hal?
hingga semuanya terasa nyaman saja, ketika kalian hanya datang ketika air mata membasahi mata kalian, segenap keluhan bermuntahan layaknya badai tropis, curahan pikiran kalian yang memaksaku untuk mau memandang kalian karena pada saat itu terjadi pembagian pikiran?
pikiranmu pikiranku, hatimu hatiku, tapi hidupmu bukan hidupku.

Karena aku tidak tahu. tidak terlibat. dan tahu-tahu saja, aku terlalu sering melihat kalian tertawa dari kejauhan. Tapi bersama orang lain, bukan bersamaku.

sebenarnya, aku pun tidak peduli atas hal itu. silakan sesuka kalian, selama aku masih mampu mengerti. Tetapi kenyataan telah menuntut lain. Norma dan keharusan itu membuatku memikirkan apakah memang selama ini aku memang tidak pernah peduli hingga kalian nyaman berbuat sesuka hati.

Sudah berkali-kali. Ketika renggang, ketika kosong, ketika dalam, ketika sunyi, ketika sepi, ketika sakit dan ketika banjir airmata, lebih banyak pahit. Katanya, aku ditinggalkan. Aku tidak peduli, tepatnya tidak ingin peduli. Karena semuanya pun nyaris sama, dan aku mungkin juga sama seperti kalian. Hanya saja, mungkin terlalu banyak yang tidak kuungkapkan hingga kalian merasa tidak dihargai.

Bukan begitu...
Untuk itu, aku memang terlalu memilih. Ada serpihan hati dan kedalaman rahasia yang kadang tidak bisa dibagi. Manusia mempunyai ruangan tersendiri yang tidak setiap orang mampu memasukinya dan juga diizinkan bertamu.

ya sudahlah, es krim juga masih dingin kok. Es krim goreng pun juga masih dingin.
Jadi buat apa mempermasalahkan ini?
Kita bisa bergerak sendiri-sendiri, mengedarkan hati sesuai dengan lintasan masing-masing.

Silakan datang sesuka hati bahkan jika itu selalu dengan air mata.

Aku juga tidak tergesa-gesa mengejar sesuatu yang bahkan bayangannya pun belum muncul di hadapanku.
Terlalu manusiawi hingga keterlaluan.

Dessert : Yang jelas bukan es krim. Hmmph...Stroberi....

Komentar

  1. Bagi2 es krim coklat kacang nya ya..

    BalasHapus
  2. es krim feast mbak, campuran coklat kacang. tapi habis dimakan langsung kaget...lhaaaaa....liat bungkusnya ternyata...

    BalasHapus
  3. hasyahh...!

    ini adeknya siapa sih...

    haloo..ada yang kehilangan adek??
    adayang tersesat nih...

    BalasHapus
  4. gak nemu label yang dicari ya?

    atau nemu label yang harusnya wajib dihindari?

    merk apa?

    BalasHapus
  5. yo wis nak ra ngakoni adhine.....

    /ngeloyor/

    BalasHapus
  6. ciri khas bocah,, mutung yen ora ono sing nggathekke..

    persis,, mirip,,mgk kurang nangis nya saja..

    BalasHapus
  7. apakah kencot itu sama dengan bekicot?

    BalasHapus
  8. kencot (banyumasanese) kan artine laper, jadi kalo lagi laper silakan makan bekicot.

    BalasHapus
  9. nggak ah.
    lebih enak sate kerang.
    /padahal sama genjuk2nya/

    BalasHapus
  10. saya pernah makan itu malah keracunan...muntahmuntah

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer