Empat Jam Yang Lalu, Kemudian Sekarang
Ingat benar, empat jam yang lalu saya nyaris saja ngepost di blog ini, murni tentang curhat. Kala itu tiba-tiba saja mata saya memanas, siap membanjir kemudian jemari saya siap ketak ketik ketok untuk merangkai kata, sekedar menumpahkan perasaan saya secara konotatif, tanpa menyebutkan kenapa sebabnya, karena ini memang murni tentang saya, bukan karena dia, kamu, mereka atau siapa-siapa.
Kemudian sekarang, setelah empat jam berlalu, saya kehilangan keinginan tersebut. Hilang keinginan untuk menangis, untuk curhat, untuk menulis nan sendu-sendu dan perasaan saya membaik tanpa saya harus melakukan itu semua.
Apa yang terjadi dalam waktu empat jam tersebut? Apakah saya tidur untuk merilekskan pikiran? Apakah saya makan coklat untuk mendapatkan efek endorphin? Apakah saya makan es krim seperti yang sering dituduhkan ketika saya tengah stress? Apakah saya jalan-jalan, menggerakkan kaki tanpa harus selalu tahu tujuan? Apakah saya mendengarkan musik keras keras sembari ikut bernyanyi mengikuti irama?
Tidak. Saya tidak melakukan itu. Empat jam yang lalu tiba-tiba saja saya asyik dengan dunia saya sendiri, blogwalking, cari info di sana sini, makan gorengan tiga biji, memulung baju dan ketika saya ingat kembali dengan komputer saya, melihat tab blogger bagian entri baru yang masih tetap kosong meskipun empat jam berlalu, tiba-tiba saja saya menyadari, saya sudah tidak ingin menangis lagi saat ini dan sudah tidak ingin menuliskannya di sini.
Maka, tab entri yang terbuka sejak empat jam yang lalu, kemudian sekarang sudah terisi dengan kalimat-kalimat di atas.
Kemudian sekarang, setelah empat jam berlalu, saya kehilangan keinginan tersebut. Hilang keinginan untuk menangis, untuk curhat, untuk menulis nan sendu-sendu dan perasaan saya membaik tanpa saya harus melakukan itu semua.
Apa yang terjadi dalam waktu empat jam tersebut? Apakah saya tidur untuk merilekskan pikiran? Apakah saya makan coklat untuk mendapatkan efek endorphin? Apakah saya makan es krim seperti yang sering dituduhkan ketika saya tengah stress? Apakah saya jalan-jalan, menggerakkan kaki tanpa harus selalu tahu tujuan? Apakah saya mendengarkan musik keras keras sembari ikut bernyanyi mengikuti irama?
Tidak. Saya tidak melakukan itu. Empat jam yang lalu tiba-tiba saja saya asyik dengan dunia saya sendiri, blogwalking, cari info di sana sini, makan gorengan tiga biji, memulung baju dan ketika saya ingat kembali dengan komputer saya, melihat tab blogger bagian entri baru yang masih tetap kosong meskipun empat jam berlalu, tiba-tiba saja saya menyadari, saya sudah tidak ingin menangis lagi saat ini dan sudah tidak ingin menuliskannya di sini.
Maka, tab entri yang terbuka sejak empat jam yang lalu, kemudian sekarang sudah terisi dengan kalimat-kalimat di atas.
Komentar
Posting Komentar