Hai

Hai,
Tahu bagaimana cuaca akhir-akhir ini? Berhari-hari gerimis, berhari-hari hujan dengan matahari yang lebih sering berselimut awan, bahkan kali ini ketika aku menyapamu, bumi sedang diguyur gerimis.

Hai,
apa kabarmu cantik? Masihkah suka menangis diam-diam, menyisakan bengkak di mata serta tetap enggan bercerita? Masihkah suka memeluk pigura foto atau menjadikan boneka kuning sebagai bantal ketika kesal? Apa kau tidak menyadarinya, bahwa sesorean tadi kau menelungkupkan boneka itu dan menjadikan bantal kepala sembari bermain ponsel dan berharap bahwa lampu tidak akan pernah menyala?

Hai,
Apakah hatimu masih sedemikian rusuhnya? Apakah kamu masih merengek-rengek minta diperhatikan, dimanjakan,dibuat tertawa dan bersemu rona merah jambu? Ah cantik, jangan menangis lagi ya, katanya. Kuatlah, tegarlah, semua ada waktu dan masanya. Dan juga tetap sehatlah, karena kelak kamu akan menjadi seorang Ibu, akan dipeluk anak-anakmu ketika mereka menangis, akan menjaga keluargamu ketika mereka sedang tidak sehat, akan menjadi seseorang yang begitu dipuja senyumnya oleh putra putrimu, jadi sehatlah selalu, kuatlah selalu.

Hai,
Engkau tahu kan, bahwa kemarau pun tidak selamanya kemarau, penghujan tidak selamanya penghujan. Masa selalu berganti, dari waktu ke waktu. Mungkin sekarang memang sedang kemarau, ketika kamu rasakan panas matahari membakar hatimu. Atau mungkin sekarang sedang begitu penghujan, ketika kamu rasakan dinginnya menjalari seluruh persendianmu. Tapi, itu semua menjadi tak berarti sakit lagi bukan ketika kau rasakan hujan setelah berhari-hari kemarau atau hangat setelah berhari-hari hujan?

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer