Mari Kita Hitung Biaya Untuk Jadi Kembali Waras

 Sehat itu mahal. Sakit juga mahal. Sakit jiwa juga mahal. Ini adalah perhitungan iseng, tetapi mungkin layak dijadikan salah satu pertimbangan jika ada yang ingin memilih bahwa gila lebih baik daripada bunuh diri saat sedang frustrasi. Tapi bukan berarti bunuh diri juga lebih baik daripada gila. Karena sehat jauh lebih baik daripada sakit.

Untuk pasien jiwa, biasanya dibedakan menjadi menjadi pasien rawat jalan dan pasien rawat inap. Pasien rawat jalan biasanya pasien yang telah stabil kondisinya tetapi tetap harus kontrol ke rumah sakit, sedangkan pasien rawat inap tentu saja adalah pasien yang akan menginap berhari-hari di rumah sakit demi kesembuhannya. (geje)

Lamanya pasien dirawat tentu saja tergantung kondisinya. Ada rumah sakit yang secara teori menargetkan pasien dirawat maksimal selama tiga bulan di rumah sakit, tetapi pada kenyataaanya tetap saja banyak pasien yang bisa melebihi jangka waktu rawat maksimal.

Mari kita hitung biaya untuk jadi kembali waras. (perhitungan ini didasarkan pada catatan biaya di sebuah rumah sakit pada tahun 2009)

1.      Pertama kali, pasien biasanya akan masuk ke UPPI (Unit Perawatan Psikiatri Intensif). Tetapi jika pasien masuk ke rumah sakit di luar jam operasional, maka pasien akan masuk ke UGD terlebih dahulu.
Biaya UPPI adalah 40.000/HARI
Lamanya pasien berada di UPPI juga tergantung keadaan pasien. Jika pasien sudah relatif  stabil, baru pasien dipindahkan ke bangsal tenang.
Sedangkan jika pasien masuk lewat UGD terlebih dahulu, tentu ada biaya khususnya.
Tarif kunjungan UGD adalah 19.500.

 2.      Kedua, pasien akan masuk ke bangsal tenang. Di bangsal tenang ini pasien akan mendapatkan perawatan, rehabilitasi mental, psikoterapi, obat, askep (asuhan keperawatan) dll
a.       Tarif Rawat Inap
 -          Kelas Utama   : 75.000/HARI
-          Kelas I             : 50.000/HARI
-          Kelas II           : 36.000/HARI
-          Kelas III          : 22.000/HARI
-          Rujukan spesialis lain : 10.000

b.      Jasa Visite Dokter
-          Kelas Utama   : 25.000/KUNJUNGAN
-          Kelas I             : 20.000/KUNJUNGAN
 -          Kelas II           : 15.000/KUNJUNGAN
-          Kelas III          : 10.000/KUNJUNGAN

c.       Rehabilitasi Mental (paket s/d 1 pekan)
 -          Kelas Utama   : 18.400
-          Kelas I             : 15.600
 -          Kelas II           : 13.000
-          Kelas III          : 10.000

d.      Hipnoteraphy      : 50.000/1 kali tindakan

e.       Psikoterapi <15’  : 6.000

f.        Psikoterapi 15’-30’ : 12.000

g.       Psikoterapi >30’  : 25.000

h.      Askep UPPI          : 5.000  

Jadi misalnya, ada seorang pasien, masuk UPPI lewat UGD dulu, lalu berada di UPPI selama 3 hari, lalu dirawat di bangsal tenang selama 30 hari, mendapatkan visite dokter selama 4 kali, psikoterapi 4 kali selama 30’, askep sebanyak 10 kali dan pasien itu adalah pasien kelas II mari kita hitung biayanya.
UGD                      : 19.500
UPPI 3 hari           : 120.000
Bangsal 30 hari   : 1.080.000
Visite dokter        : 60.000
Psikoterapi           : 48.000
Askep 10 kali       : 50.000
Rehabilitasi 4paket : 52.000

TOTAL                  : 1.429.500

DAN ITU BELUM TERMASUK BIAYA OBAT-OBATAN, TARIF PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSTIK, TARIF TINDAKAN KHUSUS, SERTA TARIF PEMERIKSAAN LAIN JIKA DIPERLUKAN.

Minimal Satu juta empat ratus dua puluh Sembilan ribu lima ratus rupiah untuk biaya jadi pasien jiwa selama sebulan.       MINIMAL. MINIMAL.

  Jika dibandingkan dengan pasien rumah sakit umum yang untuk rawat inap selama seminggu dengan kasus demam berdarah saja bias mencapai delapan juta rupiah, angka satu setengah juta untuk pasien rumah sakit jiwa memang terbilang jauh lebih rendah.
Tapi jangan lupakan fakta bahwa pasien jiwa juga masih harus kontrol ke rumah sakit secara berkala dan mereka mempunyai resiko besar untuk kembali lagi menjadi pasien rawat inap. Ketika saya membaca status para pasien di rumah sakit jiwa, saya banyak menjumpai pasien yang merupakan pasien ulangan, mereka bahkan ada yang pernah dirawat untuk KETUJUH KALINYA di sana.

Banyak factor yang menyebabkan pasien yang telah membaik dan diizinkan pulang pada akhirnya kembali lagi dirawat di rumah sakit. Mereka tidak control lagi, tidak rutin minum obat, lingkungan keluarga yang tidak mendukung dan lain-lain.  

Karena itu, jagalah jiwa kita, jiwa orang-orang di sekitar kita, jiwa orang-orang yang kita sayangi. Semua orang punya resiko untuk jadi sakit jiwa. Padahal jiwa seorang yang pernah sakit jiwa ibarat sebuah bejana yang telah pecah.
 Ia mampu kembali utuh, tetapi tetap saja rapuh.  

Spirit of Java, pukul 7.05.

Komentar

Postingan Populer