Ketak Ketik Masa Lalu
Ketika sedang berjalan melintasi rak sepatu berwarna merah jambu di rumah, tiba-tiba pandangan mata saya tertuju kepada sebuah laci meja belajar yang terbuka begitu saja dan tergeletak di dekat rak sepatu. Meja belajar sedang dibersihkan, lacinya dicopot untuk dicuci dan laci yang satunya masih teronggok lengkap bersama isinya.
Dengan perasaan curiga, saya ubek-ubek laci tersebut. Selembar kertas kusam ala buku tulis jaman sekolah dasar dengan bagian tengah yang sudah bolong karena gigi-gigi tikus ato rayap ato semut ato jangan-jangan malah gigi saya sendiri?
Baiklah. Mari kita baca isi kertas yang entah kenapa sekarang saya perlakukan seperti naskah bersejarah yang sangat berharga.
Yang baik akan selalu menang
Pada suatu hari, semut dan teman-temannya sedang mencari makan, tiba-tiba datang rombongan semut merah. rombongan semut merah itu dipimpin seekor semut merah besar.Semut itu sangat sombong, kejam, serakah, tamak dan bengis. Seketika itu semut kecil mendapat makanan cicak. Semut merah sangat iri, dia lalu membisiki teman-temannya untuk merebut cicak itu. Semut merah pun lalu menyerbu dan menyerang dan apa yang terjadi? ternyata cicak itu tadi sedang tidur. Karena diserang cicak itu terbangun dan marah lalu cicak menyerang semua semut merah dan tamatlah riwayat semut merah tersebut.
Karya Retno mawarni kelas II A
Hahaha. Entah sebenarnya itu tulisan lucu atau tidak yang jelas saya tertawa sendiri ketika membacanya. Imajinasi anak-anak. Tulisan anak-anak. Dengan garis tulisan khas anak kecil yang masih berantakan.
Lupakan kertas bersejarah tersebut. Lanjut ke penemuan selanjutnya. Buku Diari warna pink . Ternyata saya udah demen nulis diari sejak SD. Sekarang juga masih. Dulu saya introvert berat, sekarang kadang introvert kadang ekstrovert. Berhubung saya tidak terlalu suka marah-marah di dunia nyata (jyaahh) jadilah saya keseringan ngomel-ngomel di tulisan. Ahihihi.
Tetapi ada sebuah tulisan saya sendiri yang sangat-sangat menyentakkan jiwa saya dalam buku harian pertama saya tersebut. Begini.
Rabu, 17 Juni 1998
....Mau berjilbab, belajar ngaji, rajin sholat, ikut kegiatan Islam, ramah, lembut, baik, sabar....
Aslinya saya pengen ketawa lagi. Untung saya sudah berinisiatif menyelamatkan diari tersebut sebelum ditemukan selain saya. Krik. Tetapi sepotong kalimat yang saya goreskan ketika saya kala itu masih kelas (enggg...kelas berapa SD ya?), pokoknya masih SD lah, membawa saya kembali kepada sebuah realita bagaimana diri saya yang sekarang. Retno edisi 2011, bertahun-tahun sejak tulisan sederhana tersebut digoreskan.
Hmm. Entahlah.
Udah lah. Laper.
# ngeloyor ambil nasi.
Dengan perasaan curiga, saya ubek-ubek laci tersebut. Selembar kertas kusam ala buku tulis jaman sekolah dasar dengan bagian tengah yang sudah bolong karena gigi-gigi tikus ato rayap ato semut ato jangan-jangan malah gigi saya sendiri?
Baiklah. Mari kita baca isi kertas yang entah kenapa sekarang saya perlakukan seperti naskah bersejarah yang sangat berharga.
Yang baik akan selalu menang
Pada suatu hari, semut dan teman-temannya sedang mencari makan, tiba-tiba datang rombongan semut merah. rombongan semut merah itu dipimpin seekor semut merah besar.Semut itu sangat sombong, kejam, serakah, tamak dan bengis. Seketika itu semut kecil mendapat makanan cicak. Semut merah sangat iri, dia lalu membisiki teman-temannya untuk merebut cicak itu. Semut merah pun lalu menyerbu dan menyerang dan apa yang terjadi? ternyata cicak itu tadi sedang tidur. Karena diserang cicak itu terbangun dan marah lalu cicak menyerang semua semut merah dan tamatlah riwayat semut merah tersebut.
Karya Retno mawarni kelas II A
Hahaha. Entah sebenarnya itu tulisan lucu atau tidak yang jelas saya tertawa sendiri ketika membacanya. Imajinasi anak-anak. Tulisan anak-anak. Dengan garis tulisan khas anak kecil yang masih berantakan.
Lupakan kertas bersejarah tersebut. Lanjut ke penemuan selanjutnya. Buku Diari warna pink . Ternyata saya udah demen nulis diari sejak SD. Sekarang juga masih. Dulu saya introvert berat, sekarang kadang introvert kadang ekstrovert. Berhubung saya tidak terlalu suka marah-marah di dunia nyata (jyaahh) jadilah saya keseringan ngomel-ngomel di tulisan. Ahihihi.
Tetapi ada sebuah tulisan saya sendiri yang sangat-sangat menyentakkan jiwa saya dalam buku harian pertama saya tersebut. Begini.
Rabu, 17 Juni 1998
....Mau berjilbab, belajar ngaji, rajin sholat, ikut kegiatan Islam, ramah, lembut, baik, sabar....
Aslinya saya pengen ketawa lagi. Untung saya sudah berinisiatif menyelamatkan diari tersebut sebelum ditemukan selain saya. Krik. Tetapi sepotong kalimat yang saya goreskan ketika saya kala itu masih kelas (enggg...kelas berapa SD ya?), pokoknya masih SD lah, membawa saya kembali kepada sebuah realita bagaimana diri saya yang sekarang. Retno edisi 2011, bertahun-tahun sejak tulisan sederhana tersebut digoreskan.
Hmm. Entahlah.
Udah lah. Laper.
# ngeloyor ambil nasi.
diarinya diselamatkan, tapi isinya ditulis juga disini... -,-a
BalasHapusMari mari diarynya dibikinin backup digital, hehehe.
BalasHapussoalnya cuma itu doang yang pantes dibaca orang lain Dek, lainnya sangat penting untuk diselamatkan :-p
BalasHapusrencananya seperti itu Mbak ;-D
BalasHapuslembarlembar literasi masamasa lucu dan menggemaskan saya dijual ke pengepul rongsok, sekilo 1.500...
BalasHapussaya tidak setuju dengan kata-kata lucu dan menggemaskan...
BalasHapussekarepmulah, wong fotone isih ono kok
BalasHapussakarepkulah, wong saya liatnya pas gak lucu dan gak menggemaskan
BalasHapusberarti kalimat ini kudu diralat...halah
BalasHapus