Wisuda
Apa yang tampak menyebalkan--bikin iri---ngilu--pedih-perih--senang--bahagia--resah-- sekitar 62 mahasiswa psikologi angkatan 2006 yang belum lulus pada hari ini?
Hehe. Wisuda.
Lima orang sahabat kami, wisuda hari ini. Mbak saya juga wisuda hari ini. Sahabat SMA saya juga wisuda hari ini. Saya? saya? saya?
Pagi-pagi sudah menyusun rencana untuk berpetualang ke auditorium demi menyaksikan sahabat dan Mbak yang wisuda. Atau minimal ikut nimbrung di antara puluhan orang yang tumplek blek di sana. Atau ngeliat orang jualan bunga, sisir, boneka, baju bayi, makanan dan lain sebagainya.
Tapi sepertinya melupakan sesuatu. Saya lupa wisuda dimulai jam 7 (halah bangga). Padahal jam 7 saya masih ngambek di dalam kamar karena saya berasa pengen pijat refleksi di kepala (?). Saya menyadarinya ketika ngaca di kaca dengan tampang semrawut dan jadilah saya sibuk sibuk sendiri membenahi kaca (?).
Maka rencana pun berubah. Saya memutuskan untuk menghadang wisudawati itu di kampus saja saat wisuda jurusan. Tidak terlalu berdaya untuk datang ke auditorium pusat dan berbaur dengan puluhan orang dalam kondisi seperti ini.
Sebuah pesan masuk ke hape. "Haha, tertohok saat mengapit ezi berpoto. Tidaaak"
Saya ketawa, juga kaget. Dari sahabat saya yang sedang melanglangbuana di auditorium untuk melihat kawannya yang tengah wisuda. Satatus sahabat saya juga belum lulus, hihi.
Rencana pun berubah lagi.
Eh, entahlah sepertinya saya bisa merasakan kebahagiaan Mbak saya. Beliau juga wisuda hari ini, sudah didampingi suami serta calon adek kecil juga. hihi.
Hadugh.
Hehe. Wisuda.
Lima orang sahabat kami, wisuda hari ini. Mbak saya juga wisuda hari ini. Sahabat SMA saya juga wisuda hari ini. Saya? saya? saya?
Pagi-pagi sudah menyusun rencana untuk berpetualang ke auditorium demi menyaksikan sahabat dan Mbak yang wisuda. Atau minimal ikut nimbrung di antara puluhan orang yang tumplek blek di sana. Atau ngeliat orang jualan bunga, sisir, boneka, baju bayi, makanan dan lain sebagainya.
Tapi sepertinya melupakan sesuatu. Saya lupa wisuda dimulai jam 7 (halah bangga). Padahal jam 7 saya masih ngambek di dalam kamar karena saya berasa pengen pijat refleksi di kepala (?). Saya menyadarinya ketika ngaca di kaca dengan tampang semrawut dan jadilah saya sibuk sibuk sendiri membenahi kaca (?).
Maka rencana pun berubah. Saya memutuskan untuk menghadang wisudawati itu di kampus saja saat wisuda jurusan. Tidak terlalu berdaya untuk datang ke auditorium pusat dan berbaur dengan puluhan orang dalam kondisi seperti ini.
Sebuah pesan masuk ke hape. "Haha, tertohok saat mengapit ezi berpoto. Tidaaak"
Saya ketawa, juga kaget. Dari sahabat saya yang sedang melanglangbuana di auditorium untuk melihat kawannya yang tengah wisuda. Satatus sahabat saya juga belum lulus, hihi.
Rencana pun berubah lagi.
Eh, entahlah sepertinya saya bisa merasakan kebahagiaan Mbak saya. Beliau juga wisuda hari ini, sudah didampingi suami serta calon adek kecil juga. hihi.
Hadugh.
Bukan wisudanya, tapi lulusnya :-)
BalasHapuspo meneh aq..
BalasHapus7kali menghadang teman2q...
luwih ngenes to?
mbak Di, aku serius ni, Insya Allah yang ke 8 dikau (dan diriku?) akan gantian dikasih bunga :-) :-) :-)
BalasHapuscepet lulus men gek ndang rabi
BalasHapussing wis lulus wae ra rabirabi kq
:-D
BalasHapusBarusan saya mau bilang kayak gitu : sing wis lulus wae ra rabirabi kok...^_^v
amiiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnnnnnn...........hiks...
BalasHapusaq rawani ketemu bu m*n** ki...remuk.remuk.